Monday, October 17, 2011
Makam Syuhada Uhud
Assalamualaikum,..
MADINAH - Dia disebut sebagai penyendiri. Dia juga berdiri kukuh terpisah dari gugusan pegunungan yang berada di Kota Madinah. Itulah Jabal Uhud. Uhud yang dikenal sebagai penyendiri ternyata menyimpan jutaan misteri di sekitarnya.
Tentu dalam perjalanan tarik sejarah Islam masa lampau masih diingat bagaimana perang Uhud yang disebut salah satu perang terbesar yang dilakukan kaum muslimin pernah terjadi. Gunung Uhu menjadi saksi bagaimana para syuhada wafat di kondisi yang mengenaskan. Dikabarkan, para syuhada banyak kehilangan panca inderanya seperti telinah dan mata.
"Itu sebuah peperangan yang sangat melelahkan bagi kaum muslimin. Apalagi kekalahan diterima karena ketidakpatuhan sahabat kepada rasul," kata Syafik seorang petugas pembimbing ziarah para jamaah di Uhud, saat ditemui okezone beberapa waktu silam.
Kekalahan kaum muslimin berawal ketika pasukan pemanah yang ditempatkan di Jabal Rumat (Bukit Pemanah) tergoda dengan harta rampasan perang akibat kekalahan kaum quraisy saat peperangan terbuka di bawah kaki Uhud. Ketika itu nabi bersabda kepada para sahabat agar tidak turun dari Jabal Rumat apapun kondisinya.
"Namun sifat manusia yang tergiur dengan harta muncul di hati para pemanah yang bertugas. Dari 40 pemanah yang ada di bukit hanya tiga orang yang bertahan, sementara yang lainnya turun ke bawah untuk mengambil harta rampasan perang," terang Syafik.
Melihat para pasukan pemanah yang sudah turun ke bawah, Khalid bin Walid (ketika itu belum masuk Islam) yang menjadi panglima berkuda pasukan Quraisy langsung memutar arah. Dari yang tadinya kembali ke Makkah kemudian memutar melalui lembah-lembah dan menyerang kaum muslimin dari belakang.
Akhirnya pasukan Khalid pun tiba di Jabal Rumat. Tentu saja hanya tiga pasukan yang ada di bukit tersebut tidak sebanding dengan jumlah pasukan Khalid yang lumayan banyak. "Dalam sebuah kisah diceritakan hanya 300 pasukan kaum muslim melawan seribu pasukan quraisy," terang Syafik.
Akhirnya pasukan muslim pun kocar-kacir.Syaidina Hamzah juga turut syahid dalam pertempuran tersebut.
Itulah kisah perang di tahun ketiga masa hijrah nabi. Kini setelah belasan tahun abad kemudian, Jabal Rumat dan Uhud dijadikan tempat yang paling dikunjungi para peziarah. Biasanya, para jamaah berkumpul di makam Uhud yang konon terdapat makam Syuhada Uhud, Hamzah.
"Ada juga kisah yang menceritakan ketika dipindahkan beberapa tahun lalu, jasad Hamzah masih menetes darah segar seperti saat baru wafat," terang Syafik.
Sumber dan dipanjangkan:Al-Utsmaniah Tour dan OkeZone
Labels:
Bicara Ilmu,
Tawarikh
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment