Thursday, June 10, 2010

1904, 1916, 1928, 1940, 1952, 1964, 1976, 1988, 2000


Assalamualaikum..

THE FIRE DRAGON 1916 AND 1976
THE WOOD DRAGON 1904 AND 1964
THE WATER DRAGON 1952 AND 2012
THE METAL DRAGON 1940 AND 2000
THE EARTH DRAGON 1928 AND 1988

  • 16 February 1904 - 3 February 1905: Wood Dragon
  • 3 February 1916 - 22 January 1917: Fire Dragon
  • 23 January 1928 - 9 February 1929: Earth Dragon
  • 8 February 1940 - 26 January 1941: Metal Dragon
  • 27 January 1952 - 13 February 1953: Water Dragon
  • 13 February 1964 - 1 February 1965: Wood Dragon
  • 31 January 1976 - 17 February 1977: Fire Dragon
  • 17 February 1988 - 5 February 1989: Earth Dragon
  • 5 February 2000 - 23 January 2001: Metal Dragon
  • 23 January 2012 - 9 February 2013: Water Dragon
  • 2024 - 2025: Wood Dragon


Dalam kebudayaan Cina, naga tidak dianggap sebagai binatang ganas dan penuh ancaman, karenanya harus ditaklukkan. “Naga lebih merupakan binatang paling unggul di antara binatang yang bersisik, seperti ikan, ular, buaya, dsb.,” jelas Myra Sidharta, psikolog yang intensif mengamati kebudayaan Cina. Naga dianggap sebagai sumber kebijaksanaan dan kekuatan. Karena naga adalah jiwa perubahan, maka ia dianggap sebagai pengejawantahan kehidupan. Biasanya bersembunyi di gua-gua di gunung, atau bergulung di tempat paling dalam di laut atau danau. Terkubur sepanjang musim dingin, tetapi muncul di musim semi, sambil mengumumkan kembalinya energi dunia. Jadi, naga menjadi simbol produktivitas dan pembaruan, serta mempunyai pengaruh baik terhadap makhluk hidup di dunia. Naga adalah sari dari prinsip Yang, simbol kepriaan.

Asminur Sofyan (A.S.) Udin, peramal dan konsultan peruntungan yang mantan dosen program studi Cina Fakultas Sastra Universitas Indonesia, membenarkan, naga acap kali dianggap paling unggul di antara ke-12 shio. “Tapi membicarakan naga bagaikan berbicara mengenai sesuatu yang ada namun tiada. Soalnya, sejak zaman purba sampai sekarang tidak pernah ditemukan bukti-bukti nyata dari keberadaan hewan itu seperti bukti keberadaan dinosaurus, misalnya. Sejak dulu kita hanya mengenalnya dalam dongeng, lukisan, atau gambar,” katanya.

Naga memang tidak nyata... Sebagai binatang mitologis, naga digambarkan sebagai seekor ular raksasa dengan kepala kuda, ekor ular, dan sayap di kiri-kanan badannya. Ia mempunyai empat kaki dengan cakar seperti burung garuda. Ada yang menggambarkannya bertelinga lembu, ada kalanya tidak bertelinga, mengandalkan kemampuan pendengaran pada tanduknya. Napasnya adalah awan, kadang-kadang menjadi api, atau bisa juga menjadi air.

Sebagai lambang kebesaran dalam budaya Cina, lanjut A.S. Udin, naga identik dengan kaisar dan singgasana. Segala sesuatu yang berbau naga identik dengan kaisar. Misalnya, pakaian kaisar bersulam lima cakar naga, sedangkan pada pakaian pangeran jumlah cakar dalam sulaman itu berkurang, sesuai peringkatnya.

Myra Sidharta menambahkan, dalam cerita kuno Cina dikenal sembilan macam naga. Naga Kuei dianggap sebagai pengendali kerakusan dan dosa, biasa dilihat sebagai ragam hias pada benda-benda tembaga kuno. Naga Angkasa adalah pelindung dan pendukung rumah-rumah Tuhan. Naga Rohani membuat hujan dan angin demi kebaikan manusia. Naga Harta Benda bersifat tersembunyi, melindungi harta benda dunia yang tersembunyi dari pandangan manusia biasa. Lantas ada Naga Bersayap, Naga Bertanduk, dan Naga Terlilit yang hidup di dalam air.

Selanjutnya ada Naga Kuning yang memberi berkas berisikan rahasia aksara kepada Kaisar Fu Hsi. Naga kesembilan adalah Naga Hijau yang bermukim di sebelah timur alam semesta. Dia membawa keberuntungan, maka sebaiknya rumah dan kuburan menghadap ke timur. Sembilan naga itu digambarkan pada ukiran di pantai utara di Beijing, dibuat dengan sangat indah dan “hidup”, sehingga dianggap sebagai penolak bala untuk kaisar dan keluarganya.

Satu-satunya binatang mitos


Naga menjadi istimewa karena ia satu-satunya binatang mitos di antara sebelas binatang lain yang bisa ditemui di alam empiri. Sejak permulaan dinasti Han (206 – 220 M) sampai dinasti Qing (1644 – 1911), kata Myra Sidharta, lambang kerajaan berupa sepasang naga yang sedang berebut sebutir mutiara.

Tari naga digambarkan sebagai naga yang mengejar bola api, lambang petir yang membawa bencana, juga sebagai matahari atau bulan. Tetapi Myra menambahkan, menurut folklor, bola itu adalah qi atau sari dari prinsip inti dunia, sehingga kalau naga berhasil menangkap bola itu, dunia akan kiamat.

Peramal dan konsultan peruntungan dari Surabaya, Yusuf Bingo Tanuwijaya, menerangkan, secara mitologis naga dianggap sebagai makhluk pemilik kekuatan dewa yang membawa empat anugerah, yaitu kemakmuran, kehormatan, kebajikan, dan umur panjang. Kelebihan lain, dia dapat terbang ke angkasa, atau menghunjam ke bumi, atau pula menggelorakan lautan. “Kalau mau, dia bisa menggenggam dunia. Namun karena sifat naga yang angkuh, aristokrat, suka mengagung-agungkan diri, dan gegabah, ia sulit melakukannya dan hanya mengejar bola dunia yang menggelinding di depannya.”

Di satu sisi itu bisa ditafsirkan sebagai upaya sia-sia, tapi di sisi lain bisa dianggap sebagai usaha keras, semangat hidup, dan optimisme. Memang, kata Myra Sidharta, naga yang mengubur diri dalam lumpur sepanjang musim dingin, pada musim semi muncul sambil mengumumkan kembalinya energi dunia. Jadi, naga menjadi simbol produktivitas dan pembaruan, serta mempunyai pengaruh yang baik terhadap makhluk hidup di dunia.

Dalam ilmu peruntungan bangunan Cina, feng shui, naga dipercaya meniupkan tenaga chi, yaitu napas kosmis yang diatur dalam bangunan untuk mendatangkan kesuksesan. “Istana dan kuil di Negara Tirai Bambu banyak dihiasi gambar naga. Sejak pintu masuk, lantai, dinding, plafon, interior, dan perabotan. Bahkan simbol naga muncul di atas atap bagian wuwungan maupun tegak memanjang di dinding,” urai Dr. Ir. Mauro P. Rahardjo M.S. Arch., arsitek dan ahli feng shui dari Universitas Parahyangan Bandung.

Berkah sekaligus bencana

Yusuf Bingo menambahkan, naga adalah shio yang berunsur tetap kayu. Padahal, tahun 2000 nanti adalah periode shio Naga Logam. Logam dan kayu adalah dua unsur yang saling bertentangan namun mengikat. Bertentangan dalam arti kayu sekeras apa pun akan kalah oleh logam, sementara untuk mengukir kayu agar jadi hiasan diperlukan alat dari logam. Saling mengikat dijelaskan lewat contoh mata kapak, obeng, cangkul, sekop, bahkan keris dan tombak yang seindah apa pun pamornya, baru bisa digunakan setelah diberi pegangan dari kayu. “Jadi, dua hal kontradiktif itu bisa terjadi bersamaan. Berkah sekaligus bencana,” ujarnya.

Keberuntungan bisa diartikan perubahan ekonomi seluruh dunia, sedangkan bencana haruslah dipahami sebagai malapetaka dari alam maupun dari manusia sendiri. “Dua hal kontradiktif itu memang cerminan dari karakter Sang Naga,” kata Yusuf Bingo. “Dia makhluk perkasa, pemuja keagungan, penuh imajinasi, bersemangat tinggi, pantang menyerah, sekaligus dermawan. Namun, ia juga punya rasa egoisme yang tinggi, fanatik, dan eksentrik. Bila marah ia bisa membinasakan apa saja tanpa sungkan.”

Kontradiksi yang sama juga dilihat oleh A.S. Udin. Di satu sisi kita melihat prospek yang menumbuhkan optimisme di Tahun Naga Emas, di lain sisi kita harus siap menerima kenyataan bahwa harapan belum tentu terwujud. “Naga memang simbol perubahan dan perbaikan. Namun karena angkasa dunia sudah dipenuhi oleh hawa unsur Yin (negatif), timbullah getaran elektris sehingga memunculkan malapetaka yang membawa maut.”

Di samping malapetaka, kita juga akan melihat adanya perubahan-perubahan dalam segala tatanan yang merupakan kejutan dari Tahun Naga Emas 2000. Keadaan ekonomi belum menunjukkan adanya perubahan berarti, kemelut politik pun berkepanjangan, semakin memperpanjang waktu kemelaratan. “Secara umum kita harus siap mendapati kenyataan, bahwa Tahun Naga Emas 2000 tidak seperti yang diharapkan karena lebih banyak jeleknya daripada baiknya,” tambah A.S. Udin.

Tentu, tempat masih tersedia bagi keberuntungan. Bukan secara massal, melainkan, kata A.S. Udin, secara individual. “Bagi individu-individu yang berjiwa bersih, bekerja keras dengan hati tulus, keberuntungan masih ada.”

Faktor kewaspadaan diingatkan oleh Myra Sidharta. Menurut dia, kita harus pula mencadangkan kekecewaan seandainya elemen dasar yang akan muncul bukanlah emas, melainkan logam lain yang tingkat kemuliaannya lebih rendah. Sebab dalam ramalan hanyalah disebutkan “logam”. “Menurut kepercayaan, keberuntungan memang dapat diharapkan. Tetapi kita harus pula waspada terhadap malapetakan yang bisa datang sewaktu-waktu. Kemarahan dapat bangkit, karena naga juga punya sifat yang menggemparkan.”

Penjelasan Myra dapat dipahami bahwa eksistensi sang naga bisa jadi lebih dominan ketimbang unsur dasarnya. Apakah ia naga emas atau naga lain, tak soal lagi. Myra mengajukan contoh, beberapa periode Tahun Naga dalam sejarah sama sekali tidak terbukti sebagai masa kebangkitan harapan. “Tahun 1988 terjadi gempa bumi di Armenia yang menelan korban puluhan ribu orang. Jangan lupa pula, tahun Naga Emas terakhir, 1940, merupakan tahun pecahnya Perang Dunia II, ketika Hitler menyerang Prancis, Belanda, Belgia, dan Luksemburg, sehingga tahun-tahun berikutnya merupakan masa kesengsaraan untuk seluruh dunia.”

Lahir dan menikah di Tahun Naga Emas

Barangkali karena keterpurukan yang demikian dalam dan panjang, banyak orang menaruhkan harapan tinggi di tahun depan. Mestinya, kata Yusuf Bingo, perbaikan sudah terjadi pada tahun ini. “Namun karena Kelinci Tanah tidak tegas, masih dibayang-bayangi pengaruh Harimau Tanah, keadaan tidak membaik. Sementara, baru saja Raja Kelinci menunjukkan otonomi, ia sudah tersembur dengusan napas Raja Naga,” Yusuf Bingo menjelaskan.

Ada semacam ketergesa-gesaan untuk meninggalkan shio kelinci dan masuk ke shio naga. Ini membuktikan bahwa shio naga sangat diharapkan, terlepas dari apa pun kenyataan yang nanti terjadi. Perwujudan keinginan ini bisa berbentuk pasangan suami -istri yang menghendaki kelahiran anak di shio itu, bisa pula pasangan kekasih yang ingin melangsungkan pernikahan di shio itu.

Soal kelahiran anak A.S. Udin mengingatkan, Tahun Naga Emas tentu saja tidak otomatis menjadi jaminan masa depannya. Karena anak pada dasarnya adalah titipan Tuhan, hanya Tuhan yang tahu hari depan si anak. Sedangkan soal perkawinan, A.S. Udin menjelaskan, bukan karena shio dan elemen dasar yang membuatnya istimewa, melainkan siklus 60 tahun itulah yang istimewa. “Sama seperti kehidupan seorang tua, kalau mencapai usia 60 tahun ia dianggap beruntung karena mendapat berkat dapat melewati siklus 12 shio kali 5 unsur. Kesimpulannya, kita tidak dapat menganggap Tahun Naga Emas terlalu hebat untuk melangsungkan perkawinan, karena tahun dan shio lain pun tetap bisa membawa keberuntungan.”

Dalam pertimbangan senada Myra Sidharta bilang, “Ada pemahaman di kalangan masyarakat Cina bahwa anak yang lahir di Tahun Naga akan lebih bijak dan lebih terbuka pada pembaruan, lebih bersemangat dan aktif. Tetapi sifat-sifat ini harus dikendalikan. Banyak semangat dan aktivitas bisa menjadi keberanian dan mengambil risiko yang meluap, maka bahaya megalomania akan mengancam.”

Peluang usaha


Menurut Myra Sidharta pula, ada kepercayaan di kalangan masyarakat Cina bahwa memulai usaha di Tahun Naga akan memperoleh banyak keberuntungan. Mungkin ada benarnya. Tetapi A.S. Udin mengingatkan, kondisi perekonomian dalam skala besar belum baik. Jadi, keberhasilan dan keberuntungan akan terjadi secara individual dan bukan massal.

Sementara Mauro P. Rahardjo mengarisbawahi, untuk melihat peruntungan usaha di Tahun Naga Emas ini lebih dahulu perlu dianalisis interaksi lima unsur dasar serta keseimbangan Yin-Yang. Tahun Naga Emas nanti ditandai dengan hadirnya unsur logam dan unsur tanah. Sifat logam adalah logam Yang, besar, dan aktif. Sedangkan sifat tanah juga Yang, besar, dan aktif.

Untuk memahami analisis Yin-Yang lima elemen, perlu diketahui lebih dahulu terjadinya dua macam siklus dalam interaksi antarelemen. Siklus ini secara sederhana menggambarkan proses kelahiran dan kematian (kehancuran) dari masing-masing elemen. Jadilah kemudian dua macam siklus, yaitu siklus produktif (saling menghidupkan) dan siklus destruktif (saling menghancurkan atau mengendalikan). Prinsip siklus produktif mengatakan: air menghidupi kayu, kayu menghasilkan api, api mengubah benda menjadi tanah, di dalam tanah terdapat logam. Sementara prinsip siklus destruktif atau siklus pengendalian ialah: air mematikan api, api melelehkan logam, logam memotong kayu, kayu menekan tanah, dan tanah menyerap air.

Elemen tanah secara aktif merupakan unsur yang mendorong terbentuknya logam. Dalam asas Yin-Yang, logam yang berlebihan bisa mengubah dirinya menjadi air, yaitu elemen yang diproduksi. Mauro melanjutkan, dengan prinsip sederhana itu, maka bisa dipahami respons atau reaksi dari elemen-elemen lain dengan dua unsur yang sekubu pada Tahun Naga Emas ini.

Bisnis elemen tanah. Elemen ini sering disebut sebenarnya tidak pernah ada. Hal ini karena elemen tanah dianggap sebagai perpaduan dari empat elemen lain yaitu kayu, api, logam, dan air. Tadi telah dijelaskan, elemen tanah pada awalnya jaya, namun karena terus-menerus memproduksi logam, maka tanah pun kelelahan. Usaha yang terkait dengan elemen tanah ini menampakkan kemajuan pada awalnya, tetapi babak akhirnya perlu diwaspadai. Usaha yang termasuk bidang tanah seperti properti dan pertanahan, pertanian, industri keramik, kawasan industri, perantara penjualan tanah dan bangunan, dapat dikatakan sedang-sedang saja.

Berbeda dengan bisnis elemen logam, sesuatu yang dihasilkan oleh tanah. Elemen ini menguat dari waktu ke waktu. Sebagai logam aktif, maka kinerjanya akan merupakan usaha terus-menerus yang tidak kenal henti. Karena usaha logam dapat berkembang dengan baik, kurang bijaksana kalau menjalankan usaha ini dengan setengah-setengah. Usaha yang termasuk bidang logam ialah otomotif, elektronika, komputer, perhiasan, kerajinan logam, pemasok baja dan besi, kontraktor alat-alat berat.

Sedangkan air, seperti di atas telah dijelaskan, merupakan limbahan dari gerak logam yang aktif berlebihan. Karena itu elemen air merupakan usaha yang maju sangat pesat sebagai akibat dari usaha yang mendasari usaha bidang tanah dan logam. Keuntungan dari unsur air ini ialah hadirnya elemen tanah yang merupakan pengendali air. Maka terjadi keseimbangan yang sempurna. Usaha yang termasuk bidang elemen air antara lain usaha yang menggunakan air dan cairan. Juga komoditas yang mencirikan aliran seperti teknik informasi dan keuangan atau perbankan.

Elemen kayu dirugikan dengan hadirnya kombinasi elemen logam dan tanah. Logam merupakan elemen yang memotong kayu, sedangkan antara tanah dan kayu terdapat konflik yang cukup besar. Usaha ini mungkin tergolong kurang menguntungkan, namun bila ia dapat memanfaatkan aliran air, maka di sela-sela kesempitan akan ada kesempatan baik. Usaha yang termasuk dalam elemen kayu adalah kayu olahan atau gergajian, produk kertas, perabot kayu, profil kayu, tekstil dan garmen, jamu tradisional, dan usaha yang mendasarkan pada kreativitas seperti konsultan seni rupa atau arsitektur.

Pada Tahun Naga Emas usaha di bidang api akan dipengaruhi oleh elemen tanah dan logam. Karena api memproduksi tanah, maka usaha di bidang api akan melemah sebab energinya terkuras oleh tanah aktif. Karena usaha dalam elemen air yang akan maju di tahun itu, secara logis dapatlah dipahami bahwa usaha dalam elemen api akan lesu. Usaha yang termasuk dalam hal ini misalnya kelistrikan, restoran, penyamakan kulit, serta usaha yang memiliki tingkat fluktuasi tinggi seperti perdagangan valuta atau saham.

Jangan keterlaluan


Mengutip The Handbook of Chinese Horoscope karya Theodore Lau, A.S. Udin mengingatkan, keberuntungan dan malapetaka akan datang dalam ukuran yang tidak tanggung-tanggung di Tahun Naga. Dalam Tahun Naga Emas jangan hidup terlalu berlebih-lebihan dan jangan pula terlalu sombong. Jangan terlalu ambisius dan serakah, karena kita tidak tahu kapan malapetaka akan timbul.

Berbicara mengenai orang dalam shio apa saja yang akan beruntung dan shio apa yang dirundung kesialan A.S. Udin mengatakan, “Ada empat shio yang di Tahun Naga Emas nanti sebaiknya mawas diri. Keempatnya sedang jiong/ciong atau berlawanan dengan Naga Emas. Mereka adalah shio naga, kambing, anjing, dam kerbau. Khusus untuk shio kerbau, sebaiknya ekstrahati-hati karena sedang jiong berat.”

Dalam visi yang agak berbeda Yusuf Bingo memprakirakan, shio tikus sedang dilindungi dewa keberuntungan. Asal hati-hati dalam mengelola kesempatan, niscaya keberhasilan akan diraih.

Sedangkan shio kerbau akan dilanda berbagai masalah, besar maupun kecil. Shio macan menemukan tantangan berat karena harus beradaptasi dengan karakter naga. Orang di bawah shio macan harus memeras otak dan tenaga untuk menggapai kesuksesan. Sabar dan rendah hati merupakan kunci ikhtiar.

Sedangkan warga shio kelinci pantas bergembira karena akan memperoleh banyak kemajuan. Yang perlu diperhatikan adalah jangan berspekulasi dan hati-hati dalam bertutur sapa.

Berlawanan dengan prediksi A.S. Udin, Yusuf Bingo memprakirakan, warga shio naga akan menggapai puncak kesuksesan, karena tahun itu milik mereka. Namun orang di bawah naungan shio ular akan ditimpa kemalangan. Fitnah, surat kaleng, bahkan kecelakaan di jalan akan dialami. Maka sebaiknya warga shio ular diam, menahan diri, dan tidak melibatkan diri dalam urusan orang lain.

Shio kuda mengalami banyak kendala. Di dalam pergaulan banyak kejutan terjadi, antara lain kawan menjadi lawan. Hubungan yang tidak lazim dengan lawan jenis bisa berubah jadi jebakan.

Sementara orang di bawah shio kambing akan senantiasa sibuk namun hasilnya minim. Kondisi kesehatan turun, demikian pula rumah tangga diwarnai pertikaian. Mereka harus bisa mengendalikan emosi.

Shio ayam akan dipenuhi anugerah. Kesuksesan menaungi mereka yang berada di bawah shio ini. Saatnya bagi mereka menggapai kekuasaan. Namun hati-hati, banyak orang akan memanfaatkan keberhasilan itu.

Warga shio anjing harus ekstrahati-hati dan waspada. Itulah masa kesialan paling besar. Ketabahan, ketekunan, serta rasa syukur kepada Tuhan akan melindungi dari keterpurukan. Sebaliknya, warga bershio babi akan menemukan kesempatan untuk sukses. Mereka bisa memperoleh banyak dengan hanya sedikit kerja keras. Namun ada sedikit masalah yang menghadang, yakni kesehatan.

Secara keseluruhan dapat disimpulkan, Tahun Naga Emas adalah saat tepat untuk meletakkan segala harapan menuju keadaan yang lebih baik. Namun kewaspadaan tetap diperlukan, sebab bisa jadi keadaan tidak seperti yang kita harapkan. Jika demikian halnya, terulanglah Naga Emas tahun 1940, saat awal meletusnya Perang Dunia II.

Sumber:
(Mayong S. Laksono/L.R. Supriyapto Yahya)

No comments: